MENGENALKAN KEPADA ANAK TENTANG KISAH NABI DAN ROSUL


Hal paling penting dalam memahami sirah nabawiyah adalah upaya untuk merebut kembali model kepemimpinan umat yang hilang. Kepemimpinan yang dapat memberdayakan umat dan untuk kemajuan mereka. Nabi Musa  membangkitkan kaumnya atas kelesuan berbuat bagi kemajuan bangsa dan negerinya. Sehingga beliau mengingatkan kaumnya atas anugerah nikmat yang diberikan Alloh pada mereka tentang tiga model kepemimpinan umat yang pernah ada pada sejarah mereka. Alloh  berfirman di dalam Qur’an Surat Al-Maidah ayat 20,
 “Dan Ingatlah ketika Musa Berkata kepada kaumnya, “Hai kaumku, ingatlah nikmat Alloh atasmu ketika dia mengangkat Nabi-Nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain”.
Jadi, nilai utama yang hendak dibangun kembali dengan kajian sirah nabawiyah adalah semangat berbuat untuk kemajuan bangsa dan umat meraih harga dirinya di hadapan umat-umat yang lain. Lebih dari itu, juga untuk mengembalikan hak kepemimpinan kepada umat Islam, umat Nabi pilihan.
Pendengar. Model kepemimpinan umat sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan kemunduran sebuah bangsa. Karenanya Islam mengajak umatnya untuk memilikinya kembali agar anugerah nikmat dari Alloh  dapat berfungsi lagi dan bertambah. Anugerah nikmat tersebut adalah model kepemimpinan umat. Kepemimpinan yang mesti dimiliki umat agar mereka mendapatkan hidup yang lebih baik, adil, sejahtera, dan sentosa. Model kepemimpinan itu ialah,
Yang pertama. Kepemimpinan spiritual.
Pendengar. Kepemimpinan moral spiritual adalah bentuk kepemimpinan yang akan memberikan contoh pada umat tentang apa yang perlu diperbuat dan dilakukan pada kehidupan bermasyarakat. Sehingga masyarakat tidak terjerumus pada jurang kehancuran moral yang akan membawa kesengsaraan kehidupan bangsa. Kepemimpinan ini menjadi patokan dalam masyarakat yang dicontohkan langsung oleh pimpinan masyarakat untuk menjadi panutan dalam akhlak, ibadah, kesantunan, kedermawanan, perilaku keluhuran, dan lainnya. Kemudian menyerukan pada masyarakat dengan penuh kesabaran agar dapat mengikuti jejak dan langkah perbuatannya. Serta memberikan kesadaran akan pentingnya moral bagi kehidupan berbangsa. Dengan begitu masyarakat tidak lagi mencontoh perilaku kepribadiannya kepada figur-figur yang keliru.
Selanjutnya, yang kedua. Kepemimpinan politik.
Kepemimpinan politik adalah bentuk kepemimpinan yang mengatur birokrasi dan administrasi masyarakat dengan mengedepankan pelayanan dan pengabdian. Bukan sebagai pemeras rakyat dan penyengsara umat. Hal ini akan terjadi bila kepemimpinan struktural dipimpin oleh orang-orang shalih yang punya kredibilitas. Kredibilitas mereka diakui untuk memimpin umat lantaran kemampuannya menjalankan fungsi kepemimpinan dengan benar.
Yang ketiga. Kepemimpinan intelektual.
Pendengar. Kepemimpinan intelektual dapat mencerdaskan kehidupan umat. Kepemimpinan ini dapat diraih bila semangat intelektual kembali menggeliat. Sehingga, menciptakan kecerdasan umat secara massal. Seluruh elemen masyarakat dapat memahami perkembangan zaman serta dapat mengerti alur kehidupan. Dengan itu tidak ada lagi unsur masyarakat yang menjadi obyek penderita dan terus dibodohi atas kebijakan dan sikap orang lain. Dari sana umat ini akan menjadi guru dunia dalam ilmu pengetahuan. Setiap hari selalu muncul hal-hal baru, setiap waktu ada penemuan baru.
Alloh  berfirman di dalam Qur’anSurat Al-Baqoroh ayat 282,
“Bertakwalah kepada Alloh, Alloh memberikan pengajaran kepadamu, dan Alloh Maha mengetahui segala sesuatu”.
Oleh karena itu, kajian sirah harus menghantarkan orang-orang yang mempelajarinya kepada bangkitnya semangat juang untuk merebut kembali model kepemimpinan umat. Sehingga, umat dapat merasakan kenikmatan dalam hidup yang penuh anugerah. Kehidupan mereka tidak terzhalimi sedikit pun. Bahkan mereka dapat dengan jelas melihat harapan dan obsesinya ke depan. Wallohu ‘alam bishshowab.
Dari pembahasan kali ini, sungguh betapa pentingnya kita mengajarkan kepada anak-anak kita tentang Siroh Nabawiyah. Tujuannya, tentunya agar anak mendapatkan berita yang benar dan menjadi pengetahuan bagi dirinya sendiri. Dan hal ini juga bisa menjadi ilmu untuk anak, agar dia bisa mengenali sosok yang menjadi panutan dan suri tauladan semua umat manusia yang hidup di akhir zaman ini.
Maka dari itu, mari kita kenalkan kepada anak-anak kita mengenai berita benar mengenai Siroh Nabawiyah itu agar anak tidak mendapatkan cerita-cerita dusta yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang zholim.
Demikianlah pembahasan kita pada edisi kali ini, insya Alloh kita akan kembali melanjutkan pembahasan ini pada edisi yang akan datang. Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam. Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENGENALKAN KEPADA ANAK TENTANG KISAH NABI DAN ROSUL"

Posting Komentar