Hendaknya
para wanita bertakwa kepada Alloh karena kebanyakan penghuni neraka adalah
wanita. Sebagaimana
sabda Rosululloh dalam
riwayat imam Al Bukhori dan Muslim.
“Dan
aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti
hari itu. Aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.”
Ditanyakan kepada beliau, “Mengapa para wanita menjadi mayoritas penghuni
neraka, ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran
mereka.” Ada yang bertanya lagi, “Apakah para wanita itu kufur kepada Alloh?” Beliau menjawab, “Tidak, melainkan mereka
kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan suami.”
Walaupun
demikian Rosululloh juga mengisyaratkan banyak juga wanita muslimah yang
masuk surga. Bahkan, ada wanita-wanita muslimah yang bisa masuk surga dari
pintu manapun. Ya, wanita muslimah bebas masuk surga dari pintu manapun,
asalkan memenuhi 5 kriteria.
Yang Pertama, Memiliki
akidah yang benar.
Akidah yang
benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan.
Hal ini
sebagaimana ditetapkan oleh Allah di
dalam firman-Nya:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Maka
barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Robbnya hendaklah dia beramal shalih dan tidak
mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” (QS. Al Kahfi: 110)
Ayat yang
mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila tercampuri
dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rosul sangat
memperhatikan perbaikan akidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah
dakwah pertama yang diserukan oleh para Rosul kepada kaum mereka yaitu menyembah kepada Alloh saja dan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya.
Penyimpangan
dari akidah yang benar adalah sumber petaka dan bencana. Seseorang yang tidak
mempunyai akidah yang benar maka sangat rawan termakan oleh berbagai macam
keraguan dan kerancuan pemikiran. Begitu pula sebuah masyarakat yang tidak dibangun di atas
fondasi akidah yang benar akan sangat rawan terbius berbagai kotoran pemikiran
materialisme segala-galanya diukur dengan materi, sehingga apabila mereka
diajak untuk menghadiri pengajian-pengajian yang membahas ilmu agama mereka pun
malas. Jadilah mereka budak-budak dunia, sholat pun
mereka tinggalkan, masjid-masjid pun sepi seolah-olah kampung di mana masjid
itu berada bukan kampungnya umat Islam. Alangkah memprihatinkan,
Yang Kedua, Menjaga sholat lima waktu
muslimah. Kriteria kedua wanita bisa masuk surga dari
pintu manapun, setelah ia beriman kepada Alloh dan
memiliki akidah yang benar, adalah menjaga sholat
lima waktu. Artinya ia selalu mengerjakan sholat Dzuhur,
Ashar, Maghrib, Isya’ dan Subuh. Tidak pernah meninggalkan sholat-sholat
tersebut kecuali di saat-saat diharamkan sholat, yakni saat haidh dan nifas. Ia
tidak malas mengerjakannya, juga tidak menunda-nunda.
Ketiga, Berpuasa di bulan Romadhon
Kriteria
ketiga wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah puasa Romadhon. Ia
berpuasa penuh di bulan yang mulia itu, kecuali pada hari-hari ia berhalangan
dan diharamkan berpuasa. Maka saat ia terhalang haid, ia menggantinya di bulan
lain selain Romadhon. Pun saat ia udzur karena sakit, ia menggantinya di hari
lain.
Sedangkan
saat ia telah tua dan tidak mampu berpuasa, ia pun membayar fidyah sebagai
gantinya. Sesungguhnya, surga disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Sedangkan
puasa Romadhon, tujuannya adalah membentuk insan yang bertaqwa. Alloh berfirman dalam surat Al
Baqoroh ayat 183;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
”Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi bertaqwa.”
Selanjutnya Keempat, Menjauhi zina
Kriteria
keempat wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah menjaga kemaluannya
dari zina. Artinya, bukan hanya ia tidak berzina, tetapi ia juga menjauhi zina
sebagaimana yang diperintahkan oleh Alloh dalam surat al Isro ayat 32;
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ
سَبِيلًا
“Dan
janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
keji dan jalan yang buruk”
Wanita yang
ingin bisa masuk surga dari pintu manapun, ia tidak pernah berzina, ia tidak
pernah selingkuh, ia menjaga tata pergaulannya sesuai aturan Islam, hingga
terjagalah dirinya dari kholwat-ikhtilat dan hal-hal lain yang mendekati dan dapat
mengantarkan menuju zina.
Yang terakhir atau Kelima, Taat kepada suami.
Kriteria
kelima wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah, ia mentaati suaminya
dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat. Bagi wanita muslimah,
setelah ia menikah, maka orang pertama yang berhak ia taati adalah suaminya. Makan
bayangkanlah, alangkah bahagianya, di hari yang ketika itu banyak wanita dilemparkan
ke neraka, Anda dapat melenggang ke surga. Dan di tempat yang penuh kenikmatan
itu, Anda dipersilakan untuk memilih masuk dari pintu manapun. Betapa mulia dan
betapa bahagianya.
Semuanya ini
terangkum dalam sabda Rasululloh sebagaimana yang diriwayatkan oleh
imam Ahmad:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا
وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ
أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika
seorang wanita selalu menjaga sholat lima waktu, juga berpuasa sebulan di bulan
Romadhon, menjaga kemaluannya dari perbuatan zina dan taat pada suaminya, maka
dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang
engkau suka.”
0 Response to " Saudariku Inilah Surgamu"
Posting Komentar