Hidup kita tidak lepas dari bepergian dan mengendarai
kendaraan. Ketika bepergiaan dan perjalanan merupakan sesuatu yang penting
dalam kehidupan modern ini, maka sangat penting juga untuk mengetahui adab dan
etikanya sesuai dengan agama lurus ini yang telah ditetapkan oleh Alloh. Pada
kesempatan kali ini kita akan mengkaji pembahasan tentang Muslimah dengan
kendaraan umum dan adab adab yang harus diamalkan.
Adab yang pertama adalah mengenakan pakaian
islami.
Seorang muslimah ketika keluar rumah wajib mengenakan
pakain yang benar sesuai dengan ketentuan yang telah di sayari’atkan oleh Alloh
dan Rosul-Nya. Pakaian islami akan menjaga kaum muslimah dari gangguan.
Tidaklah muncul banyak kejahatan, kemaksiatan, hilangnya kehormatan, dan
lenyapnya kesucian wanita kecuali banyaknya kaum wanita mengenakan pakaian yang
mengundang syahwat laki-laki. Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimah
menghindari pakaian yang sempit, ketat, tembus pandang, menampakkan sebagian
auratnya dan mengenakan wewangian yang dapat mengundang fitnah.
Alloh berfirman dalam al-quran surat al-ahzab ayat 59:
“Wahai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu.
Adab yang kedua adalah dzikir ketika bepergian
dan berkendaraan.
Wanita muslimah lisannya senantiasa basah dengan
berdzikir kepada Alloh dimanapun dan kapanpun berada. Lisannya jauh dari
kata-kata kotor dan kasar.
Dengan dzikir yang senantiasa diucapkannya menjadi mata
air ketenangan, sumber ketentraman, dan pesona kebahagiaan. Hatinya akan bersih
dari noda-noda dosa. Timbangan kebaikannya akan berat di hari perhitungan.
Dzikir yang seyogyang diucapkan adalah ketika bepergian,
naik kendaraan, saat berada kendaraan hingga tempat tujuan. Jika seorang
bepergian jauh yang menempuh perjalan hingga beberapa jam, maka alangkah
baiknya perbanyak mengucapkan kalimat istighfar, tahmid ketika turun, takbir
ketika menanjak, tahlil dan kalimat-kalimat dzikir lain yang diajarkan dalam
agama Islam.
Alloh berfirman dalam al-quran surat al-ahzab ayat 35:
“Laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut nama Alloh, Alloh telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar.”
Bahkan Dzikir kepada Alloh Yang Maha Tinggi adalah perbuatan
yang terbaik, paling suci di sisi Alloh, dan paling mengangkat derajat.
Adab yang ketiga adalah didampingi mahrom.
Didampingi mahrom merupakan hal yang sangat penting
bagi wanita yang bepergian. Hendaknya kaum muslimah jangan meremehkan dan
menyepelekan masalah mahrom dalam perjalanan. Realita yang ada bahwa banyak
para gadis dan wanita, yang bepergian tanpa didampingi oleh mahrom mereka
memperoleh gangguan, ejekan dan pelecehan.
Rosululloh bersabda:
“Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada
Alloh dan hari akhir bepergian dalam jarak sehari semalam, kecuali disertai
mahromnya”. (Hadits Riwayat al-Bukhori dan Muslim)
Hadits ini menjelaskan haramnya wanita bepergian tanpa mahrom
dalam jarak sehari semalam.
Tetapi bukan berarti wanita dibolehkan bepergian dengan
tanpa mahrom jika jaraknya kurang dari sehari semalam, karena ada beberapa
hadits lainnya yang menerangkan dengan jelas haramnya wanita bepergian tanpa mahrom
secara mutlak yakni tidak terikat dengan jarak maupun waktu.
Dalam riwayat Imam al Bukhori dan Muslim Rosululloh bersabda:
“Janganlah
seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita, kecuali disertai dengan mahromnya.
Dan janganlah seorang wanita bepergian, kecuali bersama mahromnya”. Lalu
seorang sahabat berkata kepada Beliau,”Wahai, Rosululloh. Sesungguhnya istriku
pergi berhaji, sedangkan aku diperintah untuk turut serta dalam peperangan ini
dan itu.” Rosululloh berkata,”Kembalilah dan berhajilah bersama isterimu.”
Adab keempat adalah jangan berdesak-desakan.
Semua orang akan mengetahui apa yang terjadi pada para
wanita dan gadis akibat berdesak-desakan dan bercampur baur antar laki-laki
dengan perempuan di bus atau kereta api. Apakah ada fitnah yang lebih besar
dari ini? Dan apakah ada yang membangkitkan nafsu yang lebih besar dari pada
ini?
Jauhilah wahai saudariku dari berdesak-desakan karena
ia merupakan keburukan yang sangat fatal akibatnya.
Adab yang kelima adalah tersedianya tempat duduk.
Jangan naik bus atau kereta api jika tidak ada tempat
duduk yang masih kosong. Karena hal itu akan membuat anda berdesak-desakan di
lorong kendaraan. Membuat anda bersentuhan dengan orang-orang yang akan naik
maupun turun dari kendaraan.
Aisyah berkata:
“Demi Alloh beliau sama sekali tidak pernah menyentuh
tangan seorang wanita pun sebagaimana yang Alloh perintahkan. Lalu Aisyah
berkata,
“Rosululloh tidaklah pernah menyentuh wanita sama
sekali. Beliau hanya membaiat melalui ucapan dengan berkata, “Aku telah
membaiat kalian.” (Hadits Riwayat Muslim).
Adab yang keenam yaitu mahrom laki-laki
masuk kendaraan terlebih dahulu.
Agama Islam sangat menjaga kehormatan dan kesucian diri
wanita dalam segala kondisi dan keadaan. Demikian pula halnya ketika akan masuk
kendaraan umum. Seorang muslimah ketika hendak naik bus atau kereta api maka mahromnya
terlebih dahulu masuk kendaraan di depannya agar terhindar dari menyentuh
laki-laki. Ingatlah! Persentuhan antara lelaki dan perempuan bukan mahromnya
termasuk perbuatan dosa.
Dalam riwayat Imam at Thobroni, Rosululloh bersabda:
“Ditusuknya
kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada
menyentuh wanita yang bukan mahromnya.”
Dan seyogyanya mahrom laki-laki turun terlebih dahulu
untuk membukakan jalan sehingga anda tidak berdesak-desakan dengan pria dan
tidak menyentuh mereka dan agar bisa bertakwa kepada Alloh.
Adab yang ketujuh adalah jangan duduk di
samping pria.
Hindarilah duduk di samping pria, tetapi duduklah di
kursi yang di samping ada gadis atau ibu. Jika tempat tempat duduk di samping
anda kosong maka ajaklah wanita lain untuk duduk di samping anda. Atau ajak
mereka agar mau duduk di satu baris. Jika hal itu tidak memungkinkan dan di
samping anda duduk seorang pria, maka biarkan ada tempat kosong sebagai
pembatas, atau tarulah tas di samping anda. Tundukan pandangan anda dan jangan
bicara.
Sebab betapa banyak perzinaan terjadi awal mulanya dari
memandang. Setelah adanya pandangan kemudian dilanjutkan dengan perbincangan
hangat. Setelah itu pertemuan yang intens lalu setan menggelincirkan mereka ke
lembah perzinaan. Ingat! Memandang, berbicara, dan berduaan dengan lelaki bukan
mahrom merupakan sarana perzinahan. Dan perkara ini dilarang oleh Alloh
sebagaimana firman Alloh dalam surat al Isro ayat 32:
Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Adab yang kedelapan adalah menghindari
ngobrol di bus.
Hindarilah berbicara di bus karena yang demikian bisa
menimbulkan fitnah. Juga agar tidak mengalihkan pandangan orang kepada anda.
Jika memang diperlukan untuk mengobrol hal-hal yang bermanfaat bagi akhirat
anda, maka hendaklah berbicara sesuai dengan adab bicara yang telah digariskan
oleh ajaran Islam.
Kemudian Adab yang kesembilan adalah
hindarilah tertawa.
Tidaklah beretika dan tidak sopan bila tertawa di saat
berada di kendaraan. Hindarilah tertawa karena ia termasuk fitnah, juga agar
orang yang dalam hatinya ada penyakit.
Dalam riwayat Al Bukhori dan Muslim. Aisyah berkata:
Aku belum pernah melihat Rosululloh tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan
lidahnya, namun beliau hanya tersenyum.”
Dan Rosululloh bersabda:
Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat
orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud,
dan at-Tirmidzi)
Adab yang kesepuluh adalah menundukkan
pandangan.
Pendengar. Apa yang kita saksikan dari tindakan
kejahatan yang menggetarkan badan dan mengerutkan kening dari berbagai kasus
memuaskan nafsu birahi yang diharamkan disebabkan karena pandangan mata yang diharamkan.
Menjaga pandangan mata dari memandang hal-hal yang
diharamkan oleh Alloh merupakan akhlak yang mulia, bahkan Rosululloh menjamin masuk surga bagi orang-orang yang
salah satu dari sifat-sifat mereka dalah menjaga pandangan.
Dalam riwayat Imam At Thobroni Abu Umamah berkata,”Saya
mendengar Rosululloh bersabda:
Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin
bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta,
dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah
menyelisihinya, dan tundukkanlah pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan
kalian dari menyakiti orang lain, dan jagalah kemaluan kalian.”
Rosululloh juga
berkata kepada Ali
“Wahai Ali, janganlah engkau mengikuti pandangan pertama
yang tidak sengaja dengan pandangan berikutnya, karena bagi engkau pandangan
yang pertama, dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir atau pandangan
yang kedua” (hadits riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Kemudian Adab yang kesebelas adalah jangan
banyak menoleh.
Jangan banyak menoleh karena itu menafikan rasa malu
dan bertentangan dengan etika dan ketenangan seorang muslimah. Bahkan bisa
menimbulkan fitnah bagi anda untuk melihat sesuatu yang diharamkan.
Dalam riwayat al Bukhori dan Muslim. Rosululloh bersabda: “Malu itu tidak mendatangkan sesuatu
melainkan kebaikan semata-mata.”
Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Malu itu seluruhnya
kebaikan.”
Nabi menjelaskan dalam sabdanya, “Malulah kalian kepada
Alloh dengan sebenar-benarnya”. “Kami sudah malu wahai Rosululloh”, jawab para
sahabat. Nabi bersabda:
“Bukan demikian namun yang dimaksud malu kepada Alloh
dengan sebenar-benarnya adalah menjaga kepala dan anggota badan yang terletak
di kepala, menjaga perut dan anggota badan yang berhubungan dengan perut,
mengingat kematian dan saat badan hancur dalam kubur. Siapa yang menginginkan
akhirat harus meninggalkan kesenangan dunia. Siapa yang melakukan hal-hal
tersebut maka dia telah merasa malu dengan Alloh dengan sebenar-benarnya.” (Hadits
Riwayat at-Tirmidzi)
Beberapa adab bagi wanita muslimah ketika berada di
dalam kemdaraan umum, semoga bermanfaat, wallohu a’lam,
0 Response to "ADAB WANITA MUSLIMAH DALAM KENDARAAN UMUM"
Posting Komentar