MUSLIMAH FACEBOOKER, Dunia maya kini laksana “rumah”
kedua yang super nyaman bagi manusia modern. Menjadi pelengkap hunian mereka di
dunia nyata. Sebagai media informasi, penyuguh hiburan, sarana berbisnis,
bahkan sebagai wadah aktualisasi diri,memperbanyak teman dengan mudah dapat dilakukan.
Tak ketinggalan, muslimah pun berduyun-duyun mengunjunginya. Sebagian dari
mereka mengisi waktu dengan berselancar di dunia maya dengan berbagai alasan
dan tujuan. Ya, dunia maya yang dimaksud adalah internet. Istilah yang sudah familiar
atau populer di telinga kita.
Facebook merupakan salah satu jejaring sosial favorit
yang banyak dikunjungi penggemar internet. Sebab di sini mereka memiliki beranda
yang dapat digunakan sekedar untuk bersantai, atau melihat-lihat status teman
yang berseliweran, menulis komentar yang penting ataupun kurang penting, meng-unggah
foto sebagai bentuk eksistensi dirin yakni memunculkan diri, menambah daftar pertemanan
untuk saling berbagi, mengiklankan produk di berbagai grup bisnis. Dan masih banyak
lagi keasyikan yang dapat dilakukan sesuai keinginan mereka. Hingga muslimah
yang teramat sering mengunjungi akun facebook-nya, dijuluki sebagai Muslimah “Facebooker”.
Allohulmusta’an.
Alloh berfirman
di dalam Al-Quran surat Al Ashr ayat pertama sampai ke tiga,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kecuali mereka yang beriman, beramal sholih, saling menasehati dalam kebenaran,
dan saling menasehati dalam kesabaran.”
Sudah seharusnya seorang muslimah memiliki manajemen waktu
untuk menjadi pribadi produktif. Agar waktunya tidak terbuang percuma, hal
berikut selayaknya menjadi perhatian muslimah jika memang memiliki kebutuhan
syar’i untuk menggunakan facebook:
Pertama, Memposisikan facebook sebagai sarana untuk
menambah keimanan dan amal sholih, serta untuk saling menasehati sesuai syar’i.
Bukan semata-mata sebagai tempat bersenang-senang, dan menghabiskan waktu tanpa
faidah.
Kedua, Berkomitmen dengan adab islami dalam bergaul
seperti:
Tidak ikhtilat atau campur baur. Tidak mempunyai friendlist
atau daftar pertemanan dengan ikhwan ajnabi yakni yang bukan mahrom. Tidak
saling berkomentar ria dengan para ikhwan, karena ini merupakan salah satu
pintu fitnah. Bertemanlah dengan sesama akhwat saja.
Tidak kholwat atau berdua-duaan, yakni tidak saling inbox
dengan ikhwan bukan mahrom. Sebab setan akan menggoda dengan obrolan sia-sia
yang tidak perlu. Atau justru mengelabui mereka dengan pembicaraan yang
berkedok islami. Padahal setan sedang menggiringnya agar mendekati zina.
‘Ghodhul Bashor’ atau menundukan pandangan. Dunia facebook
adalah area bebas yang dengan mudah dapat melihat gambar-gambar yang pantas
atau tidak pantas, dan yang perlu atau tidak perlu. Tutuplah celah dan
kesempatan dari melihat gambar atau foto ikhwan ajnabi. Tundukkanlah pandangan
dari pemandangan yang memang dilarang.
Menjauhi majelis ghibah atau membicarakan kejelekan
orang lain. Tidak nimbrung dengan status yang dibumbui pembicaraan buruk orang
lain.
Meninggalkan debat kusir. Sebuah status di facebook kadang
menimbulkan kontroversi dan mengundang debat. Maka janganlah anda menjadi
bagian ahli debat di dalamnya agar terhindar dari perkataan saling mencela.
Yang ketiga, Menjaga izzah atau kemuliaan dan
kehormatan diri sendiri.
Tidak menulis status untuk sekedar menceritakan keadaan
diri, aib diri maupun keluarga. Serta tidak berkeluh kesah di facebook. Hal
tersebut tidak ada manfaatnya bagi seorang muslimah dan bahkan tidak penting
untuk diketahui khalayak. Bersandarlah hanya kepada Alloh ta’ala saja.
Tidak meng-upload foto diri. Selain berkaitan dengan
hukum gambar makhluk bernyawa, meng-upload foto wanita juga akan mengundang
fitnah besar bagi kaum lelaki. Sebab wanita telah diperintahkan untuk menutup
dan menyembunyikan dirinya, maka janganlah diabaikan perkara ini. Walau hanya
sekedar foto meskipun berhijab diri, namun setan tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan menggoda manusia sehingga mereka terjerumus dalam hal yang dilarang
yaitu: zina mata, zina hati, dan sebagainya. Cukuplah kecantikan diri seorang
muslimah sholihah diperlihatkan kepada yang berhak saja, yaitu suaminya. Nah, itu
baru halal lagi berkah.
Menjaga lisan saat menulis status, komentar, inbox dan
sebagainya. Bahwa semua akan dimintai pertanggungjawaban. Tulislah yang
bermanfaat saja.
Menjaga kehormatan orang lain. Tidak membicarakan aib
orang lain. Apabila menasehati lakukanlah dengan cara yang santun, hikmah, dan
tersembunyi melalui jaringan pribadi. Mengkritik orang lain sebaiknya tidak dengan
terang-terangan, agar yang bersangkutan tidak jatuh kehormatannya atau merasa
dipermalukan di depan umum. Lalu apabila ada orang lain yang menasehati diri
kita, terimalah dengan senang hati, telaah maksud nasihatnya, lalu cobalah
introspeksi diri.
Efektif dalam menggunakan waktu ketika online.
Segeralah log out atau menutup jika keperluan sudah selesai. Berlama-lama di facebook
hanya akan membuat diri anda menjadi terlena lalu menjadi candu, sehingga
banyak amalan penting lainnya lantas terabaikan.
Wahai saudariku sholihah, sungguh sosokmu adalah
teladan bagi semua. Al-Qur’an dan As-Sunnah telah menjadi peganganmu. Engkau
akan tetap mulia walau tersembunyi di balik hijab malumu. Walau engkau memiliki
syahwat senang dipuji, ingin senantiasa terlihat dan tampil memikat, namun
sungguh kehormatanmu sebagai perhiasan dunia sudah cukup berharga melebihi itu
semua. Tak perlu lagi berlelah-lelah mempertunjukkannya di hadapan semua
manusia. Kemuliaanmu ada pada ketakwaan, bukan pada seberapa tenarnya dirimu di
dunia nyata ataupun maya.
Jadilah engkau muslimah sejati yang tiada merugi. Mengisi
waktu dengan aktivitas ya berbobot untuk menambah ilmu, iman, amal sholih,
serta saling menasehati. Sebelum usia kita habis tanpa disadari, maka
bersegeralah untuk selalu introspeksi dan menata diri, Ittaqillaah haitsuma
kunta bertakwalah dimanapun anda berada…Wallohu ta’ala a’lam
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
0 Response to "WANITA MUSLIMAH, BERHATI-HATILAH DENGAN FACEBOOK"
Posting Komentar