MUSLIMAH DENGAN
MERTUA , Sesunguhnya bertakwa kepada Alloh terkait dengan hak-hak kerabat
adalah wajib, baik kerabat istri maupun kerabat suami. Diantara hikmah
pernikahan adalah memperluas kekeluargaan dan mempererat ikatan kekerabatan
antara yang satu dengan yang lain.
Alloh ta’ala berfirman
di dalam Al Quran surat An Nisa ayat pertama, :
“Dan bertakwalah
kepada Alloh yang dengan mempergunakan nama-Nya kalian saling meminta satu sama
lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga
dan mengawasi kalian. ”
Alloh ta’ala juga berfirman dalam Al Quran surat
Ar- Ro’du ayat dua puluh satu, :
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa
yang Alloh perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Robbnya dan
takut kepada hisab yang buruk. ”
Wahai para
muslimah…..
Ada beberapa adab
yang mesti diperhatikan oleh Anda, ketika bermuamalah dengan mertua,
Adab yang pertama
adalah memuliakan mertua.
Seorang muslimah
harus memperlakukan orang tua suami dengan perlakuan yang baik, sebagai bentuk
ketaatan kepada Alloh ta’ala dan untuk menyenangkan suami. Orang tuanya sama
kedudukannya dengan orang tua istri. Sebagaimana seorang istri tidak ingin
orang tuanya disakiti, begitu juga suami tidak suka orang tuanya disakiti.
Wahai Para Istri…..
berbuat baiklah kepada orang tua suami, sebagaimana andapun ingin suami anda
berbuat baik kepada orang tua anda. Dan jangan lupa bahwa kedua orang tua suami
menjadi penyebab suami ada dan dia tercipta untuk mencintai keduanya.
Alloh memerintahkan
kepada kita agar berbuat baik kepada karib-kerabat. Mertua, termasuk bagian
dari karib-kerabat. Dengan demikian berbuat kepada mereka merupakan suatu
kewajiban.
Alloh berfirman
dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat tiga puluh enam, :
“Sembahlah Alloh dan janganlah kalian
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahaya
kalian. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri.”
Wahai Para muslimah,
Adab yang kedua
adalah membantu mertua.
Semestinya setiap
muslimah memahami anjuran Islam ini secara menyeluruh. Ada hak yang harus
ditunaikan bagi sesama muslim. Termasuk kepada mertua, yang tentu menjadi
kerabat kita. Dan kerabat memiliki hak yang semestinya lebih diutamakan.
Sehingga jika seorang menantu merasa enggan membantu mertua, hendaklah ia
menyadari ketimpangannya dalam memahami syari'at Islam yang mengajarkan
kebaikan kepada sesama dan kaum kerabat. Bahkan jika menelusuri peran mertua,
sebagai orang tua pasti memiliki jasa yang tidak sedikit. Kalaupun menantu
seakan mendapat beban karena diminta untuk membantunya, maka pertolongan yang
diberikan menantu tersebut masuk dalam perbuatan yang baik.
Alloh berfirman Al-Quran
surat An-Nisa ayat tiga puluh empat:
“Sembahlah Alloh dan janganlah kalian
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahaya
kalian.”
Adab yang ketiga
adalah berakhlak terpuji kepada mertua.
Seyogyanya
perhatian terhadap kemuliaan akhlak terpuji menjadi satu keharusan bagi seorang
muslimah. Karena terkadang ada orang yang bisa bersopan santun, berwajah cerah
dan bertutur manis kepada orang lain di luar rumahnya, namun hal yang sama
sulit ia lakukan di dalam rumah tangganya. Ada orang yang bisa bersikap pemurah
kepada orang lain, ringan tangan dalam membantu, suka membantu orang kesulitan,
suka memaafkan dan berlapang dada, namun giliran berhadapan dengan orang rumah,
mertua, suami ataupun anaknya, sikap seperti itu tak tampak pada dirinya.
Rosululloh bersabda:
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam
timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang baik.
Sesungguhnya Alloh amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi mengucapkan
ucapan yang jelek.” (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud)
Dari Abu Hurairah
dia berkata:
“Rosululloh pernah ditanya tentang sesuatu yang paling
banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau pun menjawab, “Takwa
kepada Alloh dan akhlak yang mulia.” (Hadits Riwayat Tirmidzi)
Dari Aisyah dia
berkata: Aku mendengar Rosululloh bersabda:
“Sesungguhnya seorang mukmin betul-betul akan
mendapatkan kedudukan ahli puasa dan sholat dengan akhlak baiknya.” (Hadits Riwayat
Abu Dawud)
Adab yang keempat
adalah Berbicara yang Baik.
Hendaknya seorang
istri menjauhi berbantah-bantahan dan menentang, karena itu bahan bakar dari
segala permasalahan. Hendaknya ia lemah lembut dan berkata yang baik.
Alloh berfirman di
dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat delapan puluh tiga, :
“Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji
dari Bani Israil yaitu: janganlah kalian menyembah selain Alloh, dan berbuat
kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik.”
Rosululloh bersabda:
“Barang siapa beriman kepada Alloh dan hari
Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau diam…” (Hadits Riwayat Bukhori dan
Muslim)
Adab yang kelima
adalah Pema’af.
Jadilah orang yang
pemaaf bagi keluarga suami, membalas kekasaran dan kekerasan mereka dengan
kelembutan dan kasih sayang. Jika suara mereka meninggi atau marah, hendaklah
seorang istri merendahkan suaranya. Jika kata-kata mereka jelek, hendaklah seorang
istri memperbaiki dan memperbagus kata-katanya. Hal ini sebagaimana firman
Alloh dalam Qur’an surat fusshilat ayat tiga puluh empat:
“Dan tidaklah sama
kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, ……”
(QS. Fusshilat : 34)
Demikianlah
beberapa adab dan etika muslimah kepada mertua, yang diajarkan oleh Rasululloh.
Semoga kita bisa mengambil faidah dan manfaat dari nasihat tersebut dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, insyaalloh ta’ala, amiin.
0 Response to "ADAB WANITA MUSLIMAH DENGAN MERTUA"
Posting Komentar