Saat
yang dinanti sepasang suami istri, dari perwujudan buah percintaan kasih sayang
sekian waktu, yaitu ketika rahim sang isteri mengandung janin calon bayi.
Sungguh terasa sebagai anugerah indah tiada tara dari Alloh ‘Azza wa Jalla.
Gerakan-gerakan kecil menyentak dinding perut sang ibu. Betapa bahagia calon
orang tuanya. Ingin segera mengasuh dan merawatnya.
Itulah
kebesaran Alloh ‘Azza wa Jalla sebagai bukti kekuasaan-Nya kepada manusia. Agar
mereka banyak bersyukur. Di dalam Qur’an Surat As-Sajdah ayat ke-7 sampai 10,
Alloh ‘Azza wa Jalla telah berfirman, yang artinya,
“Yang
membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baik bentuk dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina yaitu air mani. Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam tubuhnya ruh ciptaanNya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, tetapi kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka berkata,
“Apakah bila kami telah lenyap, hancur di dalam tanah, kami benar-benar akan
berada dalam ciptaan yang baru?”. Bahkan sebenarnya mereka ingkar akan menemui
Robbnya”.
Firman
Alloh ‘Azza wa Jalla yang lainnya tentang penciptaan manusia ialah, di dalam
Qur’an Surat Al-Mu’min ayat 67,
Artinya,
“Dia-lah
yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari
segumpal darah, kemudian dilahirkanNya kamu sebagai seorang anak, kemudian kamu
dibiarkan hidup supaya kamu sampai kepada masa dewasa, kemudian dibiarkan hidup
lagi sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. Kami perbuat
demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan, dan supaya kamu
memahaminya”.
Setelah
terjadi pembuahan yang ditakdirkan oleh Alloh ‘Azza wa Jalla hingga berproses
menjadi seorang anak, mulailah sang ibu mengalami perubahan-perubahan di
rahimnya. Dari Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu, Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya
salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya
selama empat puluh hari dalam bentuk mani, lalu menjadi segumpal darah selama
itu pula, lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Alloh mengutus
malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat
hal, rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraan atau kebahagiaannya”.
Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim.
Dilihat
dari perkembangan ilmu medis sekarang ini, jelas hadits tersebut akan
dibenarkan para ilmuwan, karena tidaklah jauh berbeda dengan penemuan-penemuan
mereka. Disebutkan pula, bahwa pada kehamilan antara 8 sampai 10 pekan, sekitar
56-70 hari, pembuluh darah janin mulai terbentuk. Dengan alat-alat modern seperti
alat perekam jantung bayi elektrokardiografi atau EKG untuk bayi, dan
ultrasonografi atau USG, dapat diketahui sedini mungkin, apakah jantung bayi
sudah berdenyut atau belum. Umumnya denyut jantung bayi dapat diketahui dan
dicatat pada pekan ke 12, lebih kurang 84 hari. Tetapi dengan alat sederhana,
baru terdengar pada kehamilan 20 pekan, kira-kira 140 hari.
Dibuktikan
bahwa kira-kira pada kehamilan 10 pekan, kira-kira 70 hari, sudah mulai
terbentuk sistem jantung dan pembuluh darah.
Sejak
umur kehamilan 8 pekan, kira-kira 56 hari, mulai terbentuk hidung, telinga, dan
jari-jari dengan kepala membungkuk ke dada.
Setelah
12 pekan, 84 hari, telinga lebih jelas, tetapi mata masih melekat. Leher sudah
mulai terbentuk, alat kelamin sudah terbentuk tetapi belum begitu nampak. Baru
setelah 16 pekan, 112 hari, alat kelamin luar terbentuk sehingga dapat dikenali,
dan kulit janin berwarna merah tipis sekali. Pada umumnya plasenta atau ari-ari
sudah terbentuk lengkap pada 16 pekan.
Menginjak
kehamilan 24 pekan, 168 hari, kelopak mata sudah terpisah. Ditandai dengan
adanya alis dan bulu mata. Maha Luas ilmu Alloh ‘Azza wa Jalla dalam segala
penciptaanNya.
Apa
yang disampaikan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang
telah di bacakan tadi memang benar adanya. Manusia baru membuktikannya pada
abad ini. Padahal kebenaran ayat-ayat Alloh ‘Azza wa Jalla sudah disampaikan 14
abad lalu, sebagai bukti, bahwa Alloh ‘Azza wa Jalla telah menciptakan manusia
dari segumpal darah, 40 hari, setelah sebelumnya berbentuk air mani. Hal ini
bisa diketahui oleh ahli medis, bahwa kurang lebih umur 56 sampai 70 hari
pembuluh darah janin mulai terbentuk. Kemudian ada gerakan-gerakan. Gerakan
inilah yang mungkin terdeteksi oleh alat-alat kedokteran modern sebagai denyut
jantung janin. Namun berdasarkan dhohir hadits, bahwa ruh ditiupkan pada saat
janin berumur lebih dari 120 hari. Wallohu a’lam.
Demikianlah
pembahasan kita pada edisi kali ini. Insya Alloh kita akan kembali melanjutkan
pada edisi yang akan datang. Semoga menjadi motivasi bagi kita untuk lebih
memperhatikan kondisi anak kita, walaupun keberadaannya masih di dalam rahim. karena
pada gilirannya semua itu manfaatnya untuk kebaikan diri kita sendiri di dunia
dan akhirat nanti. Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla menganugerahkan kepada kita
isteri-isteri dan keturunan kita sebagai aset kebahagiaan kita di dunia maupun
di akhirat kelak. Aamiin. Wallohu a’lam.
Wassalamu’alaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh.
0 Response to " PERKEMBANGAN JANIN DALAM RAHIM MENURUT ISLAM"
Posting Komentar