Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Salah satu yang wajib diajarkan kepada anak adalah segala hal tentang Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia.
Mengajari anak dengan Al-Quran berarti
mengajak anak untuk dekat kepada pedoman hidupnya. Dengan cara itu,
mudah-mudahan kelak ketika dewasa anak-anak benar-benar dapat menjalani hidup
sesuai dengan tuntunan Al-Quran. Tak heran bila Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wasallam mengingatkan kita untuk mendidik anak dengan Al-Qur’an. Beliau sholallohu
‘alaihi wasallam bersabda,
“Didiklah anak-anak kamu pada tiga perkara,
mencintai Nabi kamu, mencintai ahli baitnya dan membaca Al-Qur’an, sebab
orang-orang yang memelihara Al-Qur’an itu berada dalam lindungan singgasana Alloh
pada hari tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya, beserta
para Nabinya dan orang-orang suci”. Hadits Riwayat Ath-Thobroni.
Sejak kapan Al-Qur’an sebaiknya diajarkan
pada anak?. Tentu, sedini mungkin. Semakin dini semakin baik. Akan sangat bagus
bila sejak anak dalam kandungan seolah-olah calon anak kita itu sudah terbiasa
“hidup bersama” Al-Qur’an.
Sang ibu harus senantiasa akrab dan terus
berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membaca langsung atau mendengarkan
murotal Al-Qur’an.
Namun saying sekali, yang menjadi realita
pada saat ini. Diantara kita mungkin sudah terbiasa dan suka melakukannya,
yaitu ketika di saat mengandung, calon buah hati malah di perdengarkan dengan
lagu-lagu klasik, dangdut, rock, pop dan sebagainya, dengan berdalih bahwa
mendengarkan music akan membuat rileks bagi
si ibu dan buah hatinya yang dikandung. Maka tidak heran, ketika si buah hati
sudah terlahir ke dunia ini, mereka menjadi anak-anak yang suka dengan
musik-musik, seperti apa yang mereka dengarkan sejak masih di dalam rahim
ibunya, dan karakter si anak pun tidak akan jauh dari apa yang sudah mereka
dengar dan diketahuinya. Padahal kita sudah mengetahui bersama bahwa mendengarkan
musik adalah suatu kemunkaran. Maka bagaimana si anak akan terbentuk menjadi
generasi yang Islami, sedangkan si anak sudah diajarkan dan diberi sesuatu yang
salah, bahkan sesuatu yang munkar.
Kalau ada teori yang mengatakan bahwa
mendengarkan musik klasik pada janin dalam kandungan akan meningkatkan
kecerdasan, Insya Alloh memperdengarkan Al-Qur’an akan jauh lebih baik
pengaruhnya buat janin. Apalagi jika sang ibu yang membacanya. Ketika membaca
Al-Qur’an, suasana hati dan pikiran ibu akan menjadi lebih khusyu’ dan tenang.
Kondisi seperti ini, akan sangat membantu perkembangan psikologis janin yang
ada dalam kandungan. Sedangkan ibu yang sering mengalami stres, tentu akan
berpengaruh buruk pada kandungannya.
Ketika si anak sudah beranjak tumbuh besar,
mengajarkan Al-Qur’an pada usia anak 3 tahun, dapat dilakukan dengan
mengenalkan, memperdengarkan, dan menghafalkan. Sesekali cobalah kita
perlihatkan Al-Qur’an kepada anak sebelum mereka mengenal buku-buku lain.
Memperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an bisa dilakukan secara langsung atau dengan
memutar kaset atau CD.
Untuk anak-anak yang belum lancar berbicara,
Insya Alloh lantunan ayat Al-Quran itu akan terekam dalam memorinya. Dan jangan
heran kalau tiba-tiba si kecil lancar melafadzkan surat al-Fatihah, misalnya
begitu dia bisa bicara. Jika anak-anak dibiasakan memperdengar-kan ayat-ayat Al-Qur’an,
Insya Allah akan memudahkan anak menghafalkannya.
Setelah mengenalkan dan memperdengarkan,
mulailah dengan menghafalkan Al-Qur’an sejak anak lancar berbicara. Menghafal
bisa dilakukan dengan cara sering-sering membacakan ayat-ayat tertentu kepada
anak, dan latihlah anak untuk menirukannya. Hal ini dilakukan berulang-ulang
sampai anak hafal di luar kepala. Perlu kita ingat kembali bersama bahwa masa
anak-anak adalah masa meniru dan memiliki daya ingat yang luar biasa. Kita
harus menggunakan kesem-patan ini dengan baik, jika tidak ingin menyesal
kehilangan masa emas pada anak-anak kita.
Menghafal bisa dilakukan kapan saja. Usahakan
di saat anak merasa nyaman. Walau
demikian, hendaknya orang tua tetap mempunyai target baik tentang ayat, atau
jumlah yang akan dihafal anak. Anak yang sudah terbiasa dengan hafalan Al-Qur’an
akan lebih mudah mengikuti pelajaran, karena menghafal dapat melatih
konsentrasi anak.
Demikianlah pembahasan kita pada edisi kali
ini, semoga menjadi motivasi bagi kita untuk lebih memperhatikan dalam
pendidikan anak-anak kita, karena pada gilirannya semua itu manfaatnya untuk
kebaikan diri kita sendiri di dunia dan akhirat nanti. Semoga Alloh ‘Azza wa
Jalla menganugerahkan kepada kita isteri-isteri dan keturunan kita sebagai aset
kebahagiaan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin. Wallohu a’lam.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi
Wabarokatuh.
0 Response to " PENTINGNYA MENGAJARKAN AL-QUR’AN SEJAK DINI"
Posting Komentar