Anak merupakan titipan Alloh ‘Azza wa Jalla. Sebagai
orang tua, haruslah menjaga anak-anak kita dengan baik. Kita juga harus
mengajarkan anak-anak kita seperti apa yang diperintahkan Alloh ‘Azza wa Jalla
dan Rosul-Nya. Seperti dalam mengajarkan kewajiban menjalankan sholat. Lalu
bagaimana caranya agar anak kita mau
melaksanakan sholat?.
Perintahkan anak-anak untuk menegakkan sholat ketika
umur mereka tujuh tahun. Memerintahkan mereka tidak berarti kita harus berkata,
“sholat!” kepada mereka. Akan tetapi, ketika Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wasallam memerintahkan kita untuk menyuruh anak-anak kita sholat adalah dengan
mengajarkan bagaimana caranya sholat. Sedangkan, dengan menyuruh anak-anak kita
untuk pergi ke masjid, padahal kita belum mengajarinya bagaimana cara berwudhu
yang benar dan bagaimana tata cara sholat, maka belumlah dikatakan tunai
kewajiban kita. Kita dikatakan telah menunaikan kewajiban kita, ketika kita
sudah mengajari mereka berwudhu dan bagaimana tata cara sholat, lalu
menyuruhnya untuk sholat, inilah yang dikatakan kita telah mengamalkan sunah
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam.
Sebagaimana kebanyakan kesalahan atau kecerobohan orang
yang membawa anak mereka ke masjid pada usia tujuh tahun atau kurang, tidak
dalam keadaan yang suci berwudhu,
tanpa mengetahui bagaimana caranya sholat, lalu
meletakkan mereka di shaf, yang mana shaf ini akan terputus sebagaimana anak
itu berdiri diantara shaf. Hal ini dikarenakan anak tersebut tidak sholat.
Sebagaimana Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyambung shaf, maka akan
disambungkan oleh Alloh, dan barangsiapa memutuskan shaf maka akan diputuskan
oleh Alloh”.
Sebenarnya mengajarkan anak sholat serta akan
pentingnya sholat memang seharusnya sudah dimulai sejak dari janin. Ibu yang
senantiasa menjaga wudhu serta sholatnya pada saat hamil, berarti telah
mengenalkan sholat kepada janin yang dikandungnya. Makna bacaan sholat akan
terekam dan akan memberikan pengaruh positif bagi sang janin. Mau seperti apa
anak kita, maka penanaman hal-hal yang kita inginkan dimulai dari dalam
kandungan. Dan mengajarkan anak sholat adalah sangat penting dimulai sejak
sedini mungkin.
Semua bermula dari keteladanan orang tua. Menyaksikan
kedua orang tuanya melakukan sholat lima waktu setiap hari sejak dini, membuat
anak terpicu untuk meniru. Ketika anak memasuki usia sekolah, yaitu sekitar
usia 7 tahun, maka mulailah anak untuk siap mamasuki masa untuk mempelajari
tata sholat yang benar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan pada fase ini, yaitu
mengajarkan rukun-rukun sholat melalui pendekatan praktek langsung. Misalnya
pada waktu-waktu sholat, orang tua mengajak anak untuk langsung melakukan
sholat dengan bimbingan. Mulai dari tatacara thoharoh serta berwudhu pada anak,
bagaimana membentuk barisan shaf-shaf pada sholat diikuti dengan praktek sholat
yang benar serta menghapalkan do’a-do’a secara bertahap. Dan ketika anak
berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengikuti perintah sholat, maka kita
beri sedikit pelajaran bagi anak, yaitu dengan cara memperingatkannya dengan tegas,
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Suruhlah anak-anak kalian untuk shalat ketika berumur
tujuh tahun, dan jika telah berumur sepuluh tahun, namun tidak mau mengerjakan
sholat maka pukullah”. Hadits Riwayat Abu Dawud.
Ungkapan ini perlu pula dimaknai dengan hati-hati dan
juga secara arif. Karena makna “pukullah” di sini tentu bukan melakukan hukuman
dengan kekerasan secara fisik yang menyakitkan dan melukai anak, akan tetapi
bahwa orang tua harus menunjukkan ketidaksenangan dan konsekuensi yang sangat
tegas saat anak menolak sholat.
Perlu kita ingat kembali bersama, bahwa setiap
pencapaian anak dalam belajar sholat merupakan sebuah prestasi baginya. Sudah
selayaknyalah kita sebagai orang tuanya memberikan penghargaan. Penghargaan
tidak hanya diberikan atas prestasi akademik formal, tetapi hendaknya
penghargaan diberikan ketika anak mengerjakan sholat lima waktu, atau mampu
membaca ayat-ayat al-Qur’an.
Penghargaan sebagai bentuk ekspresi agar anak
mengetahui bahwa hal tersebut memang benar-benar sebuah prestasi yang
membanggakan sekaligus membahagiakan orang tuanya. Dengan adanya penghargaan
inipun, akan menumbuhkan sikap menghargai di dalam jiwa anak. Jika orang tua
mampu menghargai prestasi anak dalam hal ibadah, maka sang anak pun akan
menghargai Ibadah itu.
Penghargaan ini pun tidak selalu diberikan atau pun
diekspresikan dalam bentuk barang, apalagi barang-barang yang mewah dan
berlebihan. Tetapi bisa disampaikan dengan ucapan terima kasih, pelukan dan
ciuman penuh kasih sayang, serta belaian yang diberikan sesudah anak
mengerjakan sholat juga merupakan penghargaan yang tidak dapat diukur dengan
materi.
Dan bagi anak-anak, guru yang paling baik itu adalah
contoh yang benar dari kita sebagai orang tuanya. Semua orang sepakat bahwa
mengajar dengan praktik dan memberi contoh secara langsung jauh lebih
berpengaruh positif pada pemahaman anak, daripada hanya teori semata.
Demikianlah pembahasan kita pada edisi kali ini, semoga
menjadi motivasi bagi kita untuk lebih memperhatikan dalam pendidikan anak-anak
kita, khususnya mendidik anak untuk bersemangat melaksanakan kewajiban sholat
yang lima waktu, karena pada gilirannya semua itu manfaatnya untuk kebaikan
diri kita sendiri di dunia dan akhirat nanti. Semoga Alloh ‘Azza wa Jalla
menganugerahkan kepada kita isteri-isteri dan keturunan kita sebagai aset
kebahagiaan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin. Wallohu a’lam.
Wassalamu’alaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh.
0 Response to "AJARI ANAK SHOLAT SEJAK DINI"
Posting Komentar