Alhamdulillah,
pada kesempatan yang berbahagia kali ini kita berjumpa kembali dalam rubrik wanita
Islami, pembahasan tentang adab-adab seorang muslimah dalam kehidupan
sehari-hari, dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas tema tentang seni
berkomunikasi dengan suami.
Muslimah
yang budiman. Dalam kehidupan ini kita tidak terlepas dari komunikasi. Dengan
komunikasi kita bisa menyampaikan pendapat, isi hati, dan kasih sayang. Namun
dengan komunikasi yang salah, bisa menimbulkan perselisihan dan permusuhan.
Banyak diantara kita yang awalnya sangat dekat namun akhirnya bertengkar karena
kesalahan komunikasi, baik dari segi cara penyampaian isi, maupun salah paham.
Begitu juga dengan pasangan kita, sehingga kita harus memahami seni
berkomunikasi dengan pasangan agar menjaga hubungan kita tetap sakinah,
mawaddah, dan rahmah.
Hal yang paling
utama yang harus diperhatikan dalam komunikasi dengan pasangan atau suami
adalah, berkomunikasilah dengan baik kepadanya, karena Islam memerintahkan
umatnya agar selalu berbuat baik kepada sesama manusia, terlebih kepada
pasangan hidup.
Allah berfirman dalam quran surat Al-Qoshosh ayat 77,
وَأَحْسِنْ
كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
"Dan berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu”.
Muslimah muslimah yang dirahmati Alloh . Rosulullah adalah suami tauladan bagi umatnya, jika kita
dengar cerita rumah tangga beliau tentulah sangat mengagumkan.
Aisyah sangat berbahagia karena tak pernah diperlakukan
kepadanya kecuali kebaikan, bahkan saat terjadi perselisihan beliau tetap
memperlakukannya dengan baik.
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rosulullah pernah berselisih dengan Aisyah dan meminta Abu Bakar-yakni ayah Aisyah- sebagai penengah. Ketika itu Rosulullah bekata,
"Berbicaralah atau saya yang bicara." Aisyah menjawab dengan lantang "Berbicaralah engkau! Jangan
mengucapkan yang tidak benar!", Mendengar perkataan
itu Abu Bakar menampar muka putrinya hingga mulutnya mengeluarkan darah dan
berkata: "Engkau ini memusuhi dirimu sendiri. Apakah beliau pernah
mengucapkan yang tidak benar?". Maka Aisyah duduk berlindung di belakang Rasul yang mulia. Kemudian Rosulullah
bersabda kepada Abu Bakar: "Kami tidak
mengundangmu untuk melakukan ini. Kami tidak menginginkan tindakan seperti ini
darimu”.
Dari hadits ini kita mengetahui bahwa Rosulullah adalah manusia terbaik, tidak menyakiti
istrinya walau saat sedang berselisih, saat terjadi perselisihan dengan
istrinya beliau mngajak bekomunikasi dan memerintahkan Aisyah untuk berbicara.
Inilah akhlaq Rosulullah, karena itu hendaknya jika seorang muslimah menemukan
pada diri suaminya tidak sesuai dengan perbuatan Rosulullah, maka ajaklah berbicara, dan ingatkanlah
ia tentang perbuatan yang tidak sesuai itu dengan bijak.
Muslimah muslimah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam berkomunikasi dengan suami, terlebih saat sedang terjadi perselisihan, di
antaranya adalah,
Pertama: Dengarkan curhatan suami dengan sabar, antusias, dan penuh perhatian. Berikan
waktu untuk menyampaikan semua curhat, keluh kesah, dan masalahnya. jangan bosan-bosan mendengar keluhan dan curhatan masalah suami, baik
masalah dalam kerjanya atau dalam rumah tangga, dengan demikian maka akan
menjadikan hubungan keluarga lebih baik.
Kedua; Hindari melakukan aktivitas lainnya ketika mendengar pembicaraan suami, dan fokuskan perhatian terhadap suami, dan hindari memotong pembicaraan suami, karena hal ini tidaklah menambah
kecuali kerusakan dan pertengkaran.
Ketiga; Hindari sifat menghakimi maupun menvonis suami tanpa mendengar terlebih
dahulu seluruh penjelasannya.
Keempat; Perhatikan waktu yang tepat untuk memberikan masukan. dan ketika
menjelaskan sesuatu atau memberikan masukan kepada suami, jauhi sifat sok tahu,
sombong, sifat menggurui atau berlebihan, sehingga dapat dapat
menyakiti hati suami.
Dalam hal ini ada ancaman dari Rosulullah bagi istri yang menyakiti dan melukai hati suaminya. dalam riwayat Tirmidzi
dan Ibnu Majah Rasulullah bersabda,
لاَ
تُؤْذِى امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ
الْحُورِ الْعِينِ لاَ تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللَّهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ
دَخِيلٌ يُوشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا
“Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya dari
kalangan bidadari akan mengatakan: ‘Janganlah engkau
menyakitinya. Semoga Alloh mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul
denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah denganmu dan akan kembali kepada kami”.
Hadits ini merupakan ancaman
untuk wanita yang menyakiti suaminya tanpa alasan yang benar, khususnya suami
yang sholeh, entah dengan perkataan atau perbuatannya.
Yang kelima; Menggunankan
panggilan terbaik dan perkataan yang dapat menggangkat wibawa suami, terlebih
hal itu ketika di depan khalayak, dan istri harus menunjukkan kebanggaan itu,
artinya dilakukan dengan ikhlas, tidak terpaksa.
Sungguh sangat disayangkan
jika seorang suami yang terhormat di mata masyarakat, selalu mendapat perlakuan
istimewa di mana pun dia berada, orang-orang rela berdiri demi menyambut
kedatangannya, dan tidak pernah ada orang yang mencelanya, kecuali hanya oleh istrinya,
tentunya ketika masyarakat tahu perlakuan istri terhadap suaminya itu, akan
menjatuhkan kehormatan dan wibawa suami. Oleh karena itu perhatikanlah
komunikasi dengan suami jangan sampai Alloh murka, karena sebab telah menyakiti
suami.
Nah itulah muslimah
muslimah hal-hal yang harus diperhatikan saat berkomunikasi dengan suami. Mulailah
dari sekarang untuk muliakan suami anda sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah,
jika sebelumnya tidak memperhatikan komunikasi dengan suami, maka mulailah dari
perhatian komunikasi Anda terhadapnya. Jadikanlah rumah anda yang dapat
menenangkan hati suami saat ia lelah. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat.
Wallahu a’lam.,
Wassalamu ‘alaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh…
0 Response to "CARA TERBAIK BERKOMUNIKASI TERHADAP SUAMI"
Posting Komentar